Senin, 22 November 2010

REC - Teror virus misterius di apartemen

[REC] dimulai dengan seorang reporter yang cantik Angela Vidal (Manuela Valasco) membidik segmen untuk acara TV malam berlokasi di sebuah stasiun pemadam kebakaran lokal. Disini skenario berjalan lambat, dimana Angela berusaha untuk mengisi segmen-nya dengan wawancara pribadi dan permainan basket. Sampai ketika akhirnya ada panggilan masuk dari penyewa di sebuah gedung apartemen yang mengeluhkan teriakan yang datang dari salah satu kamar. Jadi polisi dan pemadam kebakaran dipanggil, dan Angela dan juru kamera nya, Pablo, memutuskan untuk datang bersama untuk naik. Ketika mereka tiba ke panggilan tersebut, para tetangga memilih  berkumpul di lantai bawah sementara staf darurat - dan kru televisi - menyelidiki lantai atas dan menemukan seorang wanita tua di apartemennya dalam keadaan gila. Dimana awalnya pekerjaan akan berjalan dengan mudah, sayangnya, semua orang di gedung ini akan berhadapan dengan rasa takut yang paling intens. Ada sesuatu yang jahat di gedung itu, dan tidak ada jalan keluar, kecuali kematian.

[REC] berhasil membangun ketegangan dengan cara yang terstruktur rapi yang awalnya  lambat tetapi tiba-tiba meledak dengan takut yang sangat intens. Fotografi yang di pegang tangan juga memungkinkan penonton larut akan ketakutan dan melompat ketika mahluk yang datang secara alami keluar. Beberapa kali saya menahan nafas menunggu kalo-kalo si mahluk itu tiba2 muncul dari balik kegelapan. Pada akhirnya, film ini membangun momentum begitu banyak ketegangan. Kedengarannya seperti film zombie? seperti itulah, tapi [REC] adalah sesuatu yang jauh lebih banyak memiliki ketegangan dan lebih baik juga. Saya rekomendasikan film bagus ini untuk para pencinta horror diluar sana

Di Amerika sendiri [REC] disadur dengan judul Quarantine dengan plot yang hampir sama. cuma buat saya versi orisinil punya taste yang lebih dari sekedar jiplakannya

Rating 9/10

1 komentar: